Kanker Kolorektal: Meningkatkan Risiko pada Orang Dewasa Muda

Kanker kolorektum adalah salah satu kanker yang paling umum terjadi di dunia. Meskipun faktor risiko yang diketahui adalah usia yang lebih tua (di atas 50 tahun); dalam beberapa dekade terakhir, kanker kolorektum telah memengaruhi semakin banyak orang yang berusia di bawah 50 tahun. Meskipun alasan pasti dari tren ini belum diketahui, hal-hal seperti pola makan modern yang tidak sehat, riwayat keluarga, obesitas, dan merokok dapat menjadi faktor penyebabnya.

Tren ini menggarisbawahi pentingnya berkonsultasi dengan spesialis kolorektal di Singapura untuk melakukan skrining tepat waktu, bahkan untuk orang yang berusia di bawah 50 tahun. Ketika terdeteksi secara dini melalui tes seperti kolonoskopi, polip prakanker dapat dihilangkan dengan mudah, sehingga mencegahnya berkembang menjadi kanker.

Peningkatan Kanker Usus Besar pada Orang Dewasa Muda

Pada tahun 2000-an, kanker kolorektal menunjukkan penurunan insiden di antara individu berusia 65 tahun ke atas. Namun, sejak saat itu, telah terjadi peningkatan insiden tahunan sebesar 1% di antara orang berusia 50 hingga 64 tahun, dan peningkatan 2% pada orang yang berusia di bawah 50 tahun. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa sekitar 15% hingga 20% orang berusia di bawah 35 tahun yang didiagnosis menderita kanker kolorektum memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarganya.

Tingkat Pemeriksaan

Skrining tepat waktu (terutama melalui kolonoskopi) adalah cara yang paling penting untuk mencegah atau mendeteksi stadium awal kanker kolorektum.

Meskipun lebih banyak orang dewasa yang lebih tua mungkin mengetahui tentang skrining kanker kolorektal, orang dewasa muda - yang tidak termasuk dalam kelompok berisiko tinggi - mungkin tidak menyadarinya, sehingga tingkat skrining yang lebih rendah dan tingkat kejadian yang lebih tinggi (karena lebih sedikit kasus pra-kanker yang terdeteksi secara dini dan dapat dicegah). Menyediakan akses bagi orang dewasa muda untuk melakukan tes skrining dan kolonoskopi sangat penting untuk diagnosa dini dan hasil pengobatan kanker kolorektal yang lebih baik.

Sebagai aturan umum, orang-orang yang memiliki risiko rata-rata terkena kanker kolorektum harus menjalani skrining pada usia 50 tahun dan seterusnya, biasanya dengan interval sepuluh tahun jika hasil tesnya normal. Mereka yang memiliki risiko tinggi harus berkonsultasi dengan dokter bedah kolorektal atau dokter usus besar di Singapura tentang jadwal skrining yang direkomendasikan. Dokter kanker kolorektal dapat mendiskusikan berbagai tes yang tersedia.

Kesadaran dan Pencegahan

Secara umum, skrining adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi risiko kanker kolorektum, bahkan ketika belum ada gejala (sebagian besar kasus kanker kolorektum tidak menunjukkan gejala pada tahap awal). Kolonoskopi khususnya dapat mendeteksi polip pra-kanker, yang akan diangkat saat itu juga sebelum berpotensi menjadi ganas.

Memiliki pola makan yang bervariasi, menjaga berat badan yang sehat, dan tetap aktif dapat membantu menurunkan tingkat risiko kanker kolorektal. Dokter bedah usus besar Anda juga dapat memberi tahu Anda tentang tanda dan gejala kanker kolorektal, yang meliputi:

• perdarahan rektum
• darah pada tinja
• kram perut
• perubahan bentuk dan ukuran tinja
• perubahan pola buang air besar
• peningkatan mengejan saat buang air besar
• penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
• kelelahan

Deteksi dan skrining dini dapat membantu menyelamatkan nyawa. Meskipun kanker tidak menjadi perhatian utama pada usia yang lebih muda, namun tetap penting untuk mengetahui tentang faktor risiko serta tanda dan gejala kanker kolorektum. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter bedah kolorektal Anda di Singapura jika Anda menduga Anda berisiko terkena kanker kolorektal.

Maven Surgery adalah klinik kolorektal terpadu di Singapura yang menyediakan program skrining yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan pilihan pengobatan yang komprehensif untuk kanker kolorektal. Untuk pertanyaan lebih lanjut, hubungi 63555285.